Tibalah saat yang dinantikan.
Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap digaris
start, untuk mendorong mobil mereka sekencang-kencangnya.Di setiap
jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 \"pembalap\" kecilnya.
Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah
diantaranya. Namun, sesaat sebelum mulai, Ahmad meminta waktu sebentar
untuk berdoa. Matanya terpejam memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian,
ia berkata, \"Ya, aku siap!\".Dor. Tanda telah dimulai. Dengan satu
hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil
itu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai,
bersemangat,menjagokan mobilnya masing-masing. \"Ayo..ayo...
cepat..cepat, maju..maju\", begitu teriak mereka.Ahha...sang pemenang
harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan, Ahmad
lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Ahmad. Ia berucap, dan
berkomat-kamit lagidalam hati. \"Alhamdulillah, terima kasih.\"Saat
pembagian piala tiba. Ahmad maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala
itu diserahkan,ketua panitia bertanya. \"Hai jagoan, kamu pasti tadi
berdoa kepada Allah swt agar kamu menang, bukan?\". Ahmad terdiam.
\"Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan\" kata Ahmad. lalu
melanjutkan, \"Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Allah swt untuk
mengalahkan saudaramu yang lain. \"Aku, hanya memohon pada Allah swt,
supaya aku diberi kesabaran dan ketabahan serta keikhlasan, jika aku
kalah dalam perlombaan.\"Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah
beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tanganyang memenuhi ruangan.
Sumber: LPPI
0 komentar:
Posting Komentar