NTB Jadi Bumi Sejuta Sapi
Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriyantono, mencanangkan Program
“Nusa Tenggara Barat Bumi Sejuta Sapi” (NTB-BSS) di padang pengembalaan
Dusun Limung, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, NTB. “Saya optimis program sejuta sapi dapat tercapai, karena NTB secara
luas dan Sumbawa khususnya memiliki berbagai potensi pendukung untuk
pengembangan kawasan peternakan terpadu,” kata Mentan dalam acara
pencanangan yang dihadiri Wagub NTB, Bupati Sumbawa, dan para petani
ternak.
Menurut Mentan, potensi peternakan di NTB sangat luar biasa karena
memiliki sumber daya, terutama kearifan lokal pola peternakan sapi
sistem padang pengembalaan yang dalam bahasa Sumbawa disebut LAR.
“Kondisi ini didukung kemauan keras aparat Pemda untuk menjadikan NTB
sebagai pusat peternakan sapi di Indonesia. Karena itu, saya sangat
mendukung program NTB sejuta sapi,” ujar Mentan.
Sementara Wagub NTB Badrul Munir mengatakan, NTB-BSS adalah agenda
besar yang telah lama dirancang sebagai terobosan pemerintah provinsi
NTB dalam rangka mewujudkan NTB Bersaing.
NTB-BSS, kata dia, merupakan suatu gerakan masyarakat untuk melakukan
akselerasi pengembangan peternakan sapi ke arah yang maju dan
menjadikan sapi sebagai lokomotif penggerak ekonomi rakyat.
“Dengan dikembangkannya peternakan sapi modern yang terintegrasi
dengan mengembangkan kearifan lokal dalam rangka mencukupi swasembada
daging nasional, populasi sapi satu juta ekor diharapkan dapat tercapai
pada 2013. Untuk mencapai target tersebut, Pemprov telah menetapkan pola
pengembangan peternakan sapi di NTB melalui sistem kelompok kandang
kolektif di Pulau Lombok dan sistem padang pengembalaan di Pulau
Sumbawa. Di Sumbawa sendiri, Bupati Djamaludin Malik mengatakan, saat ini
terdapat sekitar 280 ribu ekor ternak besar, terdiri dari sapi, kuda,
dan kerbau. “Untuk sapi 114 ribu ekor yang diharapkan dalam dua atau
tiga tahun kedepan dapat ditingkatkan menjadi 286 ribu ekor, terdiri
dari sapi Bali dan Hisar,” ungkapnya.
Mentan menjanjikan akan memberikan dukungan penuh terhadap program
sejuta sapi, terutama dalam penyediaan infrastruktur seperti pasar dan
teknologi. Sejauh ini para peternak masih mengeluhkan belum adanya pasar
ternak, sehingga mereka selalu dirugikan para tengkulak karena belum
tercipta harga pasar yang layak.
sumber: http://matanews.com
0 komentar:
Posting Komentar