Senin, 20 Februari 2012


Lombok Island

Gambaran Umum

Pulau Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.    
Sejarah

Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357.
Kerajaan Selaparang  kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1740 setelah ditaklukkan oleh gabungan Kerajaan Karang Asem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. 
Geografi 
Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris di abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace. 
Demografi 
Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab. 
 Bahasa 
Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
  Pariwisata

Lombok, menarik tidak hanya karena peralihan di antara Indonesia Asia dan Australia fauna dan flora zona- atau yang dikenal sebagai garis Wallace, tetapi dikarenakan oleh dandanan kebudayaan yang memikat,dan berbagai elemen pencampuran kebudayaan itu sendiri.
Lombok di kenal dengan" putri cantik yang terTidur". para pengunjung dari eropa menggambarkannya sebagai "desa perdana yang muda dan yang manis " jika dipandang dari pojok mata yang gemerlapan. Di satu hal, Lombok kelihatannya seperti Bali 50 tahun yang lalu.Ini disebabkan bahwa pada akhir abad ke-17 banyak orang bali yang berdatagan ke lombok dan masing-masing mempunyai kebudayaan dan peninggalan etniknya sendiri.
Kebudayaan Lombok dengan kuat dipengaruhi oleh elemen dari luar, khususnya dari Bali, Jawa (majapahit) dan Goa. pola hiasan elemen Asing meliputi, di antaranya, lewat keramik Cina dari periode Dynasty Ming.
Pengaruh kebudayaan Sumbawa dan bima dipantulkan di rumah tradisional, pakaian, upacara tradisional dan kepercayaan. 

0 komentar:

Posting Komentar