Sabtu, 19 Januari 2013



ASURANSI KESEHATAN
“Evaluasi Kinerja Program Jaminan kesehatan Masyarakat di D.I. Yogyakarta”

I.            ABSTRAKSI
            Kesehatan adalah salah satu barang publik yang selayaknya dimiliki oleh setiap bagian terkecil dari masyarakat, di belahan dunia manapun; termasuk di Indonesia. Jaminan Kesehatan Masyarakat, biasa disingkat Jamkesmas, merupakan pengejawantahan yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat –terutama yang miskin– akan kesehatan dan pengobatan yang layak. Sebagai implementasi dari kebijakan pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat, perlu dikritisi apakah Jamkesmas memang telah memenuhi harapan dan kebutuhan dari masyarakat miskin atau tidak. Kali ini, dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Ekonomika Publik, kami mencoba untuk mengevaluasi pelaksanaan Jamkesmas, khususnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.


KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja. Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Sementara itu, angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro Djojohadikusumo didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut sumber daya manusia. Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, jumlah penduduk yang banyak tidak selalu memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan.


TEMPLATE FOR DOING A FIVE-FORCES ANALYSIS
INDUSTRY SHAMPO
FACTORS AFFECTING RIVALRY AMONG EXISTING COMPETITORS
To what extent does pricing rivalry or nonprice competition (e.g., advertising) erode the profitability of a typical firm in this industry?

Characterization
(Current)
Future
trend
Degree of seller concentration?
Medium
High
Rate of industry growth?
High
High
Significant cost differences among firms?
High
High
Excess capacity?
Medium
High
Cost structure of firms: sensitivity of costs to
 capacity utilization?
Medium to High
High
Degree of product differentiation among sellers?
Brand loyalty to existing sellers? Cross-price elasticities
 of demand among competitors in industry?
Medium
High
Buyers' costs of switching from one competitor to
another?
Low
Medium
Are prices and terms of sales transactions observable?
Medium
High
Can firms adjust prices quickly?
High
High
Large and/or infrequent sales orders?
High
High
Use of "facilitation practices" (price leadership, advance announcement of price changes)?
High
High
History of "cooperative" pricing?
Medium
Medium
Strength of exit barriers?
Medium
High




11 Waralaba Asing Siap Masuk Indonesia
Jumat, 30 Maret 2012
JAKARTA, KOMPAS.  Stabilitas perekonomian dan membaiknya ekonomi masyarakat menjadikan Indonesia sebagai pasar menarik bagi bisnis waralaba. Karena itu, waralaba asing terus berdatangan. Untuk mengantisipasinya, pemerintah sedang menggodok aturan soal waralaba asing.
Sebelas waralaba asing yang dibawa oleh AS Louken, Kamis (29/3/2012), memaparkan potensi bisnisnya. Mereka adalah Bonia (Singapura), Li-ning (China), Berrylite Frozen Yogurt (Singapura), C House (Italia), Country Chicken (Australia), Gogo Franks (Singapura), Love & Co (Singapura), Mother En Vogue (Singapura), Pho Hoa (Amerika Serikat), Physio Asia Therapy Centre (Singapura), dan Skin Inc (Singapura). Beberapa bulan lalu, puluhan waralaba AS juga datang ke Indonesia dan menyatakan niatnya untuk mencari partner lokal dan berinvestasi.


Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu:
  • Bank Sentral
    Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dnegan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan di tahun 1951.
  • Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor
    Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:
1.      Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No 21 Tahun 1968.
2.      Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia.


EKONOMIKA INTERNASIONAL 1
FTA (Free Trade Area), CU (Custom Union), CM  (Common Market), EU (Economic Union), CEI  (Complete Economic Integration)

 FTA (Free Trade Area)
       Adalah bentuk integrasi ekonomi yang lebih tinggi dimana semua hambatan perdagangan tariff maupun non tariff di antara Negara-negara anggota telah dihilangkan sepenuhnya, namun masing-masing Negara anggota tersebut masih berhak untuk menentukan sendiri apakah mereka hendak mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang diterapkannya terhadap Negara-negara luar yang bukan anggota.


A Theoretical Agenda for Economic Sociology

To appear in Economic Sociology at the Millenium, edited by Mauro F. Guillen, Randall Collins, Paula England, and Marshall Meyer (New York: Russell Sage Foundation, 2001).


Mark Granovetter
Department of Sociology
Stanford University
June 1, 2000[1]


INTRODUCTION

Economic sociology is no longer a novelty. Born in the late 19th century and reborn in the 1970s, it has produced a long run of exciting studies and promising leads.[2] As the century turns, it is timely to look beyond our accumulation of important empirical studies and reassess what theoretical agenda a structural economic sociology might pursue, and where this agenda fits with the main concerns of sociology and economics.
In doing so, we should keep in mind that the production and distribution of goods and services is just one institutional complex of activities, and that the arguments appropriate to them should have some generic similarity to arguments we might develop to explain political action, science and knowledge, family and kinship, and other persistent social patterns. Thinking about how the sociology of the economy is similar to and different from that of other institutions helps us see what kinds of arguments will work best.


BILANGAN INDEKS
Bilangan indeks adalah bilangan yang menjelaskan perubahan relatif pada harga, kuantitas, atau nilai, yang dibandingkan dengan suatu periode acuan.